TAHTA SEHARI
Lapis demi lapis menutupi kenyataan
Pulas demi pulas menutupi keburaman
Kuas demi kuas menutupi kesayuan
Warna-warna dalam dalam satu kesan
Tonjolan-tonjolan terang
Tumpukan-tumpukan tenang
Sentuhan indah tuk jadi kenang
Kemilau jubah pada tubuh yang matang
Dengan jiwa penuh cinta
Juntaian permata pada mahkota yang tegang
Dengan raga penuh cita
Anggun bak bidadari khayalan
Perkasa bak dewa impian
Duduk dekat dalam manik-manik cerah
Dengan paras senyum nan meriah
Beribu mata harapan penuh doa
Sambut salaman pembawa berkah
22 april 2005
Jumat, 15.30 wib
Penuh luka
Sudut keperihan garis kesedihan
Titik kejenuhan lengkungan kederitaan
Kembangan sudut bibir kapas penghenti luka
Tawa-tawa gerah akan racun hati
Tangis hati yang tak dapat diperas lagi
Sakit dalam bara yang terjera
1 juni 2005
Rabu
kehidupan
Hidup penuh seni sejati
Hidup juang pengorbanan
Hidup penuh ragam kehidupan
Bentangan impian di ujung mata
Tak semudah gapai pandangan
Bentangan harapan di ujung hati
Tak semudah hasrat jiwa
Warna membaur menyelimuti insan
Membakar , teduh tenang
Menyejukkan, panas bara
Kebahagiaan perlu pengorbanan
Pengorbanan perlu keseabaran
Airmata buah ketegaran mental
Cita tanpa cinta takkan hasil
Cinta tanpa doa takkan indah
Doa tanpa pasrah takkan berkah
Semua mengalir kehendak Nya
20 april 2002
rabu
SAHABAT
Menangis bersama dalam kesedihan
Tertawa bersama dalam kegembiraan
Marah bersama dalam kesalahan
Diam bersama dalam kebosanan
Pengorbanan tak minta balasan
Perhatiaan tak kenal waktu
Pengertian yang tanpa paksaan
Mata tak lesu mengomentari
Mulut tak letih menasehati
Telinga tak lelah menelusuri
Hati tak lemah menjajaki
Meskipun , penuh sesak paksaan hidup
Tertuju mata hati pikiran
Meskipun, penuh tangisan derita jiwa
Hadir nada lagu doa
Slalu, cinta kasih samudra lautan
Rindu sayang lintas panutan
Dan, peduli berikan yang terbaik
26 november 2002
selasa
ADIL PADA BAHAGIA
Kenapa kau katakan tak punya kebahagiaan
Bukankah hidup itu suatu kebahagiaan
Kanan kiri depan belakang
Dan cobalah juga berputar
Semua begitu tenang
Jika kau lihat dari mata hatimu
Bukan dari mata jiwamu yang sedang berontak angkuh
Rakus
Itu kata-kata yang cocok bagimu
Turunkan sedikit kepalamu
Agar kau tahu
Kau punya sejuta kebahagiaan
Bahkan banyak kebahagiaan yang lupa kau perhitungkan
Adillah pada kebahagiaan yang tlah lewat
Kenapa kau begitu mudah mengabaikan
Dan memaksakan diri tuk meraih
Kebahagiaan yang lainnya
26 april 2005
selasa
SATU
Darah kau membaur
Bersama dendam layak bara
Dalam kegalauan
Langit cerminkan keindahan
Keagungan adalah istananya
Menyatu damaikan kegundahan jiwa
Yang menyesakkan kemurkaan!
Cinta bersemi
Membakar seluruhnya
Oktober 2002
Warna
Warna cita, luka dan cerita
Warna dahaga, resah dan jemu
Warna kita, kamu dan aku
Dunia penuh dengan warna
Gelap menyiksa derita mereka
Terang menusuk tawa mereka
Warna…..
Lembut cerah
Muda tua
Terang gelap
Warna punya cinta
Warna punya kisah
Warna penuh makna terarah
Warna punya sejuta penjelasan
Warna punya segumpal penderitaan
Warna punya setetes legenda
Desah
Berganti hari berganti waktu
Berganti semua yang berjalan
Usia yang berjalan dengan berjalannya waktu
Usia yang akan tetap berjalan
Walau hidup tak berkembang
Usia yang selalu berjalan
Walau jalan tak pernah ditempuh
Hening, sepi tanpa kemesraan
Hampa, hambar tanpa perdebatan
Ceria yang tertutupi senyuman
Senyuman yang tertutupi tawa
Kebosanan yang dating membelenggu seakan rindu
Kerinduan yang dating membelenggu memeras air mata
Keresahan yang dating dipaksa menutup oleh keangkuhan
Kegelisahan yang dating dipaksa menutup oleh keegoan
Ketenangan yang dating karna paksaan hidup
Kedamaian yang dating karna tahanan cerca
Ketentraman yang dating karna olahan raga
Detakku selalu menyapa
Yang akan selalu kunanti
Setakmu harus menyapa
Yang akan selalu ku harap
31 Dec ‘ 02
Lagi-lagi
Lagi-lagi ku lihat lagi
Jam di handphoneku
Lagi-lagi ku tunggu lagi
Ia memanggilku
Dini semakin larut
Hati semakin picut
Hari semakin lalu
Diri semakin pilu
Lagi-lagi ku tangisi lagi
Handphoneku tetap diam
Lagi-lagi ku maki lagi
Ia tetap membisu
Dada semakin sesak
Nafas semakin terisak
Jiwa semakin koyak
Batin semakin teriak
2 September 2003
Impian
Alhamdulillah
Bahagia mendengar panggilan jiwa
Bahagia melihat sudut mimpi
Bahagia mendengar lagu dunia
Bahagia melihat lukisan bumi
Hari bahagia hari gembira
Meski rutin tetap berlanjut
Senyum ceria senyum suka
Walau tantangan akan merenggut
Bertambah usia bertambah dewasa
Berkurang detik berkurang waktu
Bertambah plus bertambah mutu
Berkurang minus berkurang cela
Semoga….
Tinggi pohon lindungi rumput
Kuning padi tetap tunduk
Dan….
Tegak kepala tangan membimbing
Pegang pandangan budi pekerti
Amin .
22 Agustus 2001
Semangatku
Detak detik detak detik detak detik
Berbunyi di kalbu tak henti
Mengalir deras menghayut jiwa
Aliran darah pembangun raga
Bersarang di otak
Menari di pelupuk mata
Bergetar bibir gerak serupa
Bagai obat membaur tubuh
Mengatur organ tanpa terpedaya
Langkah kaki senantiasa mancari
Gerak tangan meraba keberadaan
Gemetar jemari inginkan penawar
Tak lepas kuat bagaikan lekat
Tangis tawa ke satu arah
Terlukis tiap titik sudut
Tergambar jelas suatu bayangan
Terpatri segala mimpi indah
2000
Sesosok jiwa
Sosok tubuh slalu menghantuiku
Sepasang mata slalu mengikutiku
Tatapan yang sulit ku telusuri
Sentuhan yang sulit ku pahami
Perhatian yang membuat takut kehilangan
Ingin slalu di dekatnya
Pengertian yang membuat ketenangan
Ingin curahkan segalanya
Canda tawanya mengikis luka
Resah gelisahnya mengiris suka
Seraut ajah yang ingin kuberikan sentuhan
Hitam rambut yang ingin kuberikan belaian
Jari jemari yang ingin kuberikan kehangatan
Sosok tubuh yang ingin kuberikan kenyamanan.
2000
Lara Dara
Hidup panjang penuh liku
Kasih semu penuh luka
Hari rutin penuh jemu
Darah cinta penuh bara
Indah jiwa berselubung dosa
Paras senyum menutupi luka
Langkah raga berlumur lara
Tangan lentik merata noda
Membuang asa sisa harapan
Membagi jiwa sisa kehidupan
Takkan ketemu yang dicari
Takkan dicari yang ketemu
Tinggal kenangan dihias dendam
Tinggal dendam dihiasi kenangan
2001
Putri
Putri …
Semakin hari tumbuh semakin jadi
Pesonamu semakin menebar wangi
Senyummu semakin memikat hati
Putri …
Jaga imanmu dari rayuan lelaki
Jaga hatimu dari senyuman lelaki
Jaga dirimu dari belaian lelaki
Putri …
Jangan lemah karna cinta
Jangan lari karna gagal
Jangan berhenti karna lara
Putri …
Cinta suci hadir dari senyum sejati
Jangan biarkan duka menguasai jalan hidupmu
Hadapi kenyataan dengan tegar
Ingat putri …
Kehidupanmu kini benih kehidupanmu kelak
Kebahagianmu akan membahagiakan orang lain
Kesalahanmu akan menyiksa orang lain
2001
Bedebah
Teman …
Hancurkan !
Apa yang harus kita hancurkan
Sobat …
Bakar !
Apa yang harus kita bakar
Kawan …
Habisi !
Apa yang harus kita habisi
Hai umat manusia …
Tanyakan hatimu !
Apakah detik ini kau masih tetap manusia
2002
Lamunanku
Lamunanku
Terbang bersama hembusan angin
Menyapamu ditempat yang tenang
Buyarkan semua cerita nyata
Lamunanku
Tak semestinya slalu menyapamu
Mesti hentikan semua ini
Harusnya relakanmu disana
Damai disisi-Nya
Lamunanku
Harusnya tak mengganggu batinku
Menghentikan semua kegiatanku
Seakan mati tak berbadan
Lamunanku
Disini bersamamu kembalikan mimpi
Merajut rencana kita
Membangun istana hati cinta
17 September 2001
Tegar
Hancur semua hancur bersamamu
Lebur semua lebur bersamamu
Puing tinggal puing karenamu
Hancur jangan hancur semangatku
Lebur jangan lebur hatiku
Puing tetap puing kesalku
Tak butuh belas kasihan
Tak perlu tangis derita
Tak akan dendam merana
Kubutuh kobaran semangat
Ku perlu siraman hati
ku mau penyejuk jiwa
18 September 2001
Talkshow 1 Februari JEC Jogja
14 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar